Warga Bali Meninggal di Jepang
MENDIANG Made Dwi Sosok Pekerja Keras, Kecelakaan Tewaskan Siswa Magang Asal Jembrana di Jepang
Made Dwi meninggal karena kecelakaan lalu lintas terjatuh dari truk sebelumnya. Ia adalah warga sebagai siswa magang di bidang pertanian di Jepang.
Pasca meninggalnya korban, kata dia, pihak agensi atau LPK SO (Sending Organization) yang sebelumnya memberangkatkan anaknya langsung terbang ke Jepang untuk mengurus segala administrasi kepulangan jenazahnya.
Ia sepenuhnya menyerahkan ke pemerintah dan pihak agensi. "Saya serahkan proses hukumnya ke pemerintah setempat. Kami dari keluarga juga sampaikan banyak terima kasih karena sudah difasilitasi oleh pemerintah maupun agensi," ucapnya.
Di mata ayahnya, Made Dwi adalah sosok anak yang sangat kreatif dan pekerja keras. Selama dua tahun belakangan di Jepang, ia juga aktif berkomunikasi lewat telepon dengan istrinya maupun dirinya. "Intinya selalu mengabarkan setiap kali melakukan aktivitas. Setiap mau ngapain selalu berkabar sama keluarga di sini," kenangnya.
Winarka tampak sudah merelakan kepergian anaknya tersebut. Ia hanya berharap, Made Dwi mendapat tempat yang semestinya di alam sana dan tetap menjaga keluarga dari alam lain.
Istri korban, Ni Komang Murdani (34) menuturkan, ia intens berkomunikasi dengan suaminya sejak berangkat ke Jepang pada 2022. Namun, pada Senin (8/7) ia putus komunikasi dengan suaminya. Hari itu ia merasa ada kejanggalan.
Ia kemudian mendapat kabar bahwa suaminya mengalami kecelakaan. Made Dwi dilaporkan terjatuh dari bak pick up saat melintas di tikungan alias TKP. Akibatnya, korban menderita cedera pada bagian kepala dan menjalani operasi. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Kalau sebelumnya tidak pernah ada kejanggalan, berjalan seperti biasa saja. Memang selalu berkabar lewat telepon. Cuman saat hari kecelakaan tersebut sulit dihubungi dan sempat menunggu kabar hingga siang hari," tutur istrinya Komang Murdani saat dijumpai.
Korban yang merupakan siswa magang di Jepang pada bidang pertanian, yakni petani lotus meninggalkan luka yang amat dalam bagi keluarga. Apalagi saat ini, korban memiliki dua buah hati yang berusia 14 tahun dan 5,5 tahun.
Disinggung mengenai informasi keberangkatan jenazah korban dari Jepang menuju Bali, Murdani mengatakan sesuai informasi dari pihak terkait, jenazah akan tiba di Bali, Kamis (18/7). Saat itu, keluarga akan difasilitasi untuk menjemput di Bandara Ngurah Rai Bali. "18 Juli jenazah direncanakan tiba, keluarga menunggu di rumah. Tapi akan difasilitasi juga keluarga yang ingin ikut ke Bandara," ujarnya.
Kepala BP3MI (Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Provinsi Bali, Anak Agung Gde Indra Hardiawan mengonfirmasi jenazah I Made Dwi Putrayasa (34) warga Jembrana yang meninggal dunia di Jepang akan dipulangkan ke Bali, Kamis (18/7). Jenazah Made Dwi dipulangkan menggunakan pesawat terbang Garuda Indonesia GA 881 atas koordinasi BP3MI Bali dengan perwakilan Konsuler di Tokyo, Jepang. (mpa/ian)
istimewa
ISAK Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Made Dwi, Prosesi Pengabenan Dilaksanakan 21 Juli |
![]() |
---|
Jenazah Made Dwi Tiba di Bali, Langsung Menuju Rumah Duka di Manistutu Jembrana |
![]() |
---|
Jenazah Made Dwi Tiba Di Bali Hari Ini, Pemkab Jembrana Fasilitasi Penjemputan hingga ke Rumah Duka |
![]() |
---|
Jenazah Made Dwi Korban Kecelakaan di Jepang Dipulangkan ke Bali Hari Ini, Ngaben 21 Juli 2024 |
![]() |
---|
Keluarga Almarhum Made Dwi Dapat Santunan, 2 Anaknya Juga Bakal Terima Asuransi Pendidikan di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.