Berita Badung

TANGANI Sampah di Bali, Giri Prasta Pikirkan Bikin Pulau Semakau Singapura

Sebagai Wakil Gubernur terpilih periode 2025-2029, Giri Prasta memikirkan akan membangun pulau, layaknya Pulau Semakau.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin.
AKSI BERSIH – Sejumlah elemen dari pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sekaligus warga dan pelajar melakukan aksi bersih sampah kiriman di sepanjang Pantai Kuta, Badung, Sabtu (4/1). 

TRIBUN-BALI.COM - Masalah sampah masih menjadi momok di Bali, bahkan untuk menangani sampah di Sarbagita yakni Denpasar, Badung Gianyar dan Tabanan harus diatensi dengan baik.

Sebagai Wakil Gubernur terpilih periode 2025-2029, Giri Prasta memikirkan akan membangun pulau, layaknya Pulau Semakau.

Dikutip Tribun Bali dari laman Kompas.com, Pulau Semakau terletak di Singapura. Pulau Semakau adalah lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau sampah bagi penduduk Singapura yang berpopulasi 5,6 juta jiwa.

Pulau Semakau dibangun sejak 1999 silam dan memiliki kapasitas 63 juta meter kubik sampah. Maka tak mengherankan, jika Singapura menjadi salah satu negara terbersih di Asia. 

Giri Prasta yang ditemui beberapa hari lalu menyebutkan bahwa pihaknya sudah memikirkan akan membangun pulau seperti Semakau. Dia mengaku, dulu ada program penanganan sampah dengan Sanitary landfill. Seperti diketahui Sanitary landfill adalah istilah yang berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah. 

Baca juga: DESA Taro Penerima Terbesar, Paling Sedikit Desa Suwat, Gianyar Terima Rp74 M Dana Desa dari Pusat

Baca juga: TUSUK 2 Pria di Jalan Mertasari Denpasar, Indra Ditangkap Saat Turun Dari Kapal di Pelabuhan Lembar

Metode ini dilakukan dengan cara membuang atau menumpuk sampah di lokasi cekung, kemudian memadatkannya, lalu menimbunnya dengan tanah. Selain itu juga ada kerja sama dengan pihak BUMN yakni memanfaatkan gas metan dengan menjadikan energi listrik.

"Semua program itu sepenuhnya belum berjalan. Jadi saya berfikir semua masalah pasti ada solusinya. Kita sudah fikirkan konsep pulau Semakau itu yakni kita menggunakan styrofoam yamg tebal dan kuat. Sampah kita masukkan ke perut bumi," jelasnya.

Nah, setelah dimasukkan, kita akan urug, termasuk pada hal itu akan kita tanami pohon mangrove. Sehingga sampah yang ada kita bisa tangani. 

"Jadi cukup kedepan kita akan menangani sampah yang baru. Bukan sampah yang ada saat ini," bebernya sembari mengatakan astungkara bisa kita selesaikan.

Seperti diketahui, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, kini tengah fokus untuk menangani permasalahan sampah dimulai dari hulu.

"Sampah-sampah yang di hulu kita akan jaga, kita sudah mulai susun. Paling tidak Menteri akan menghentikan semua tempat pemrosesan akhir open dumping akan kita hentikan, tidak terkecuali TPA Suwung akan kita tutup," ujar Menteri LH Hanif Faisol, Sabtu (4/1) di Pantai Kuta usai kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut.

Open dumping adalah metode pembuangan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dilakukan dengan cara meletakkan sampah di tanah cekungan terbuka tanpa ditutup atau dilapisi tanah. Di mana seluruh TPA akan ditutup dengan target di tahun 2026 mendatang. (gus) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved