PMI Meninggal Dunia

8 Orang PMI Asal Jembrana Meninggal di Luar Negeri dalam Kurun Waktu Setahun Ini, Simak Penyebabnya

Pemerintah mengakui selama ini, masih banyak PMI yang berangkat secara mandiri atau non prosedural. Sehingga ketika terjadi hal tak diinginkan

Tribun Bali/Prima
ILUSTRASI - Sebanyak delapan orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana meninggal dunia di Luar Negeri (LN) dalam kurun waktu setahun belakangan ini. Mereka rata-rata menderita sakit dan ada juga yang mengalami kecelakaan kerja. Terakhir adalah PMI asal Jembrana yang meninggal dunia di Chicago, Amerika Serikat pekan lalu karena sakit kanker yang dideritanya. 

TRIBUN-BALI.COM  - Sebanyak delapan orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana meninggal dunia di Luar Negeri (LN) dalam kurun waktu setahun belakangan ini. Mereka rata-rata menderita sakit dan ada juga yang mengalami kecelakaan kerja. Terakhir adalah PMI asal Jembrana yang meninggal dunia di Chicago, Amerika Serikat pekan lalu karena sakit kanker yang dideritanya.

Dengan kejadian tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana mengajak seluruh masyarakat yang hendak bekerja sebagai PMI agar berangkat secara prosedural ke luar negeri. Pemerintah mengakui selama ini, masih banyak PMI yang berangkat secara mandiri atau non prosedural. Sehingga ketika terjadi hal tak diinginkan seperti meninggal dunia, pemulangannya sedikit terkendala.

"Jika selama 2024 kemarin ada tujuh orang yang meninggal dunia di luar negeri. Awal tahun ini ada satu orang dan masih proses pemulangan," kata Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Selasa (21/1). 

Baca juga: PORAK PORANDA! Puting Beliung Terjang Mendoyo dan Perkutatan, Puluhan Rumah Rusak

Baca juga: KECEWA Keluarga Mendiang Putu Satria Atas Tuntutan Jaksa ke Pelaku, Kadek Adrian Hanya 2 Tahun!

Dia menyebutkan, dari jumlah tersebut diakui memang ada sejumlah PMI yang sempat terkendala biaya pada saat proses pemulangan. Sehingga, bercermin dengan kejadian tersebut pihaknya mengajak seluruh masyarakat dengan cara sosialisasi ke seluruh desa untuk berangkat sesuai dengan aturan perundang-undangan. Hal ini untuk mengantisipasi dan meminimalisir permasalahan PMI di luar negeri. 

"Intinya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat harus digencarkan terus menerus sebagai antisipasi kedepannya. Edukasi kepada calon PMI sangat penting agar bisa berangkat secara prosedural atau sesuai aturan yang berlaku," tegasnya. 

Disinggung mengenai data sementara PMI yang terdaftar atau melaporkan diri bekerja diluar negeri, Agus Arimbawa menyebutkan, sesuai data dari Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali, jumlah PMI asal Jembrana yang tercatat saat ini sebanyak 937 orang. Dengan rincian laki-laki sebanyak 463 dan perempuan 474 orang. 

Sementara itu, Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, menduga masih banyak PMI yang belum melapor karena berbagai alasan tertentu. Sehingga kedepannya harus didata ulang dengan menggandeng aparat desa hingga ke Banjar. 

"Mungkin masih banyak yang belum terdaftar. Yang melapor hanya sebagian. Ini tentu harus didata ulang untuk meminimalisir permasalahan PMI di luar negeri," tandasnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved