Berita Buleleng

Jasad yang Mengambang di Perairan Gerokgak Terlantar, Dikebumikan Pemkab Buleleng

Jasad yang Mengambang di Perairan Gerokgak Terlantar, Dikebumikan Pemkab Buleleng

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Prosesi penguburan jenazah Misden di Pemakaman Islam Kayubuntil, Buleleng, Bali, Selasa (21/1/2025) 

 


TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Setelah dua pekan lebih dititip di RSUD Buleleng, jenazah Misden bin Artani, lansia yang ditemukan mengambang di perairan Kecamatan Gerokgak akhirnya dikebumikan.

Jenazah pria asal Banyuwangi itu dikubur di Tempat Pemakaman Islam Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng, Selasa (21/1/2025).

Diketahui, almarhum merupakan buruh harian lepas yang beralamat di Lingkungan Ujung, RT 1/RW 1, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kota Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca juga: SOSOK Pacar Made Agus di Gianyar Jadi Sorotan, Rekaman CCTV Ungkap Detik-detik Pembunuhan

Jenazah Misden sebelumnya ditemukan mengambang di perairan Perapat Agung, Desa Sumberklampok, oleh dua nelayan bernama Ahyak dan Ahmadi pada Senin (6/1/2025) sekitar pukul 12.30 wita.

Dua nelayan itu selanjutnya melapor kepada anggota Polairud Polres Buleleng dan Anggota Taman Nasional Bali Barat (TNBB) untuk mengevakuasi jenazah ke darat. 

Baca juga: KRONOLOGI Pembunuhan Made Agus di Blahbatuh, Akhirnya Tak Pernah Sampai di Rumah Pacar

Kepala Dinas Sosial Buleleng, Putu Kariaman Putra mengatakan, pasca dievakuasi ke darat, pihak kepolisian selanjutnya melakukan proses identifikasi jenazah. Hingga diketahui identitas dan asal jenazah itu. 


"Jenazah dikonfirmasi berasal dari Banyuwangi. Namun mungkin karena keterbatasan ekonomi, pihak keluarga tidak mengambil jenazah yang dititipkan di RSUD Buleleng," ungkapnya. 


Kariaman juga mengatakan jika dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya jenazah Misden pada pemerintah. Oleh sebab itu jenazah dikategorikan terlantar. "Sesuai dengan SOP, kalau dari pihak keluarga tidak mengambil (jenazah), maka kami dari pemerintah daerah yang menindaklanjuti. Karena ini sifatnya kemanusiaan," ucapnya. 


Prosesi penguburan Misden dilakukan secara Islam, sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Sesuai pantauan Tribun Bali, sejak tiba di pemakaman pukul 11.00 wita, jenazah selanjutnya dimandikan, dikafani, hingga disolatkan. Pukul 13.00 wita, jenazah selanjutnya dikuburkan. 


Kariaman menambahkan, Dinas Sosial memang memiliki anggaran untuk penanganan jenazah terlantar. Di mana setiap tahunnya, dialokasikan senilai Rp 6 juta melalui APBD Buleleng. "Ini untuk tiga jenazah, di mana masing-masing jenazah dianggarkan Rp 2 juta," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved