Kapal Tenggelam di Selat Bali
17 JENAZAH Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Dievakuasi, KNKT Sebut Ini Penyebab Tenggelamnya!
Hingga hari ke-11 pada Sabtu 12 Juli 2025, tim DVI bersama instansi terkait telah berhasil mengidentifikasi 15 dari total 17 jenazah yang ditemukan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI— Proses identifikasi korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terus berlangsung.
Hingga hari ke-11 pada Sabtu 12 Juli 2025, tim DVI bersama instansi terkait telah berhasil mengidentifikasi 15 dari total 17 jenazah yang ditemukan.
Berdasarkan data dari DVI Polda Jatim, berikut rincian terbarunya :
1. Jenazah Nomor PM: DOKKES/PLENGKUNG/014
Tiba pada 10 Juli 2025 pukul 09.31 WIB dan telah diperiksa sejak 10 hingga 12 Juli 2025. Hingga kini, jenazah tersebut masih proses identifikasi.
2. Jenazah Nomor PM: DOKKES/MUNCAR/016
Tiba pada 11 Juli 2025 pukul 10.44 WIB dan diperiksa pada 11–12 Juli 2025. Jenazah telah berhasil diidentifikasi atas nama Muhlason, laki-laki, kelahiran Pasuruan, 12 Agustus 1975. Alamat korban tercatat di Dusun Brambang RT 1 RW 1, Desa Brambang, Gondangwetan, Pasuruan.
3. Jenazah Nomor PM: DOKKES/BLIMBINGSARI/017
Diterima pada 11 Juli 2025 pukul 13.00 WIB dan telah diperiksa sejak 11 hingga 12 Juli 2025. Proses identifikasi
Baca juga: ISAK Tangis Iringi Pengabenan Korban KMP Tunu, Kadek Oka Dikenal Sosok Pekerja Keras
Baca juga: MIMPI Bertemu Suami, Sudiartini: Dia Bilang Pulang Hari ini, Jenazah Korban KMP Kembali Ditemukan

Dengan demikian, hingga Sabtu pagi, total 15 jenazah telah berhasil diidentifikasi dari keseluruhan 17 jenazah yang ditemukan selama proses evakuasi.
Proses identifikasi terhadap dua jenazah lainnya, masih proses identifikasi terus dilakukan melalui pencocokan data medis dan data properti antemortem dari keluarga.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, mengatakan tim DVI terus bekerja secara teliti dan mengutamakan ketepatan dalam proses identifikasi, agar seluruh korban dapat dipastikan identitasnya dan segera diserahkan kepada pihak keluarga.
“Kami berkomitmen menyelesaikan proses ini sebaik mungkin, demi memberikan kepastian dan penghormatan bagi para korban maupun keluarga yang ditinggalkan,” ujar Kombes Pol Rama, dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu AKBP dr. Adam, selaku Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, menambahkan bahwa proses identifikasi masih terus dilakukan oleh dr Forensik dan Inafis.
“Proses identifikasi ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Kami mengutamakan ketelitian agar identitas korban benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
AKBP Adam juga mengimbau keluarga korban yang belum mendapatkan kepastian, untuk tetap bersabar dan aktif berkoordinasi dengan posko antemortem yang telah disiapkan oleh tim DVI atau menghubungi call center DVI 085190447911.
“Harapan kami, dalam waktu dekat dua jenazah, yang belum teridentifikasi ini dapat segera kami pastikan identitasnya dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses identifikasi masih berlangsung di Post Mortem DVI Polda Jatim bertempat di RSUD Blambangan, Banyuwangi.(*)

KNKT Sebut KMP Tunu Tenggelam karena Pintu Mesin Terbuka
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan dugaan awal penyebab tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali adalah karena pintu menuju ruang mesin dalam kondisi terbuka. Hal ini menyebabkan air laut masuk ke dalam kapal saat gelombang tinggi menghantam.
“Jadi di geladak dari kapal ini ada akses untuk turun ke kamar mesin. Pada saat itu (kejadian), pintu dalam kondisi terbuka sehingga air masuk melalui pintu itu dan menyebabkan kapal miring ke kanan,” ujar Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Keselamatan Pelayaran KNKT, Anggiat PTP Pandiangan, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (8/7) kemarin.
KNKT menduga masuknya air laut ke dalam ruang mesin merupakan pemicu awal kapal miring ke kanan sebelum akhirnya tenggelam. Saat itu, kondisi gelombang di perairan Selat Bali mencapai ketinggian 2 hingga 3 meter.
Anggiat menegaskan bahwa pintu geladak seharusnya selalu dalam keadaan tertutup selama pelayaran, terutama mengingat desain kapal jenis Ro-Ro Pax seperti KMP Tunu Pratama Jaya yang memiliki freeboard rendah (jarak antara permukaan air dengan dek bebas kapal).
“Dan kondisi muatan yang ada di atas kapal juga akan menambah benaman kapal sehingga mengurangi freeboard-nya juga. Dan seharusnya memang pintu ini harus selalu dalam keadaan tertutup ketika berlayar,” katanya seperti dilansir Kompas.com.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam rapat itu mempertanyakan apakah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya bisa dicegah jika pintu menuju kamar mesin dalam keadaan tertutup.
Anggiat menjawab singkat, “Ya, Pak.” “Berarti persoalan utamanya berada pada pintu ini. Andaikan pintu ini ditutup, ini tidak terjadi karena air masuk pertama dari situ?” tanya Lasarus. “Ya, Pak,” jawab Anggiat.
Meski demikian, KNKT masih terus melakukan investigasi dan mendalami faktor penyebab lain, termasuk kemungkinan adanya kelebihan muatan. “Itu masih akan kita teliti, dalami,” imbuh Anggiat.
KNKT juga mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan awak kapal dan penumpang yang selamat.
Pada 2 Juli 2025, pukul 22.15 WIB, kapal mulai memuat kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Pukul 22.45 WIB, proses pemuatan kendaraan selesai. Kemudian pada pukul 22.51 WIB, kapal bertolak menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Saat kapal berangkat, tidak ada tanda-tanda anomali. Mesin berfungsi normal, cuaca cerah, dan visibilitas pelayaran dinilai baik.
Namun, sekitar 30 menit kemudian, awak anjungan merasakan kapal mulai miring ke kanan. Juru mudi jaga dan kelasi jaga melihat air laut mulai masuk ke kamar mesin melalui pintu yang terbuka.
“Juru minyak jaga yang juga berada di kamar mesin melihat hal yang sama. Jadi kami konfirmasi antara informasi dari juru mudi jaga dan juru minyak, menyatakan hal yang sama,” ujar Anggiat.
Juru minyak kemudian segera keluar dari ruang mesin. Mualim jaga memerintahkan seluruh awak untuk membantu penumpang mengenakan pelampung dan bersiap untuk evakuasi.
Nakhoda yang saat itu beristirahat, segera dibangunkan dan langsung mengambil alih kemudi. Kapten kapal lalu memancarkan panggilan darurat melalui radio di frekuensi 16. Di saat yang sama, kendaraan yang berada di geladak belakang mulai bergeser dan bertumpu ke sisi kanan kapal, memperparah kemiringan.
“Pada awalnya masih perlahan-lahan kemudian semakin cepat. Beberapa menit setelah panggilan darurat, kapal mulai tenggelam dengan kondisi buritan tenggelam terlebih dahulu sambil miring ke kanan,” jelas Anggiat.
Upaya penyelamatan dan evakuasi dari kapal lain sempat terkendala karena minim pencahayaan di lokasi kejadian. Kapal Gilimanuk I dan Tunuh Pratama 3888 yang berada di sekitar lokasi berupaya menyorot lampu ke arah Tunu Pratama Jaya, namun sulit mengenali objek terapung di tengah kegelapan.
Kapal KMP Tunu Pratama Jaya adalah kapal penumpang jenis Roll-On-Roll-Off (Ro-Ro Pax) dengan nomor IMO 8749432, dibangun pada tahun 2010. Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 60 meter, berat kotor (Gross Tonnage) 792 ton, dan satu geladak kendaraan.
Ruang penumpang terdiri dari kelas ekonomi dan VIP yang terletak di atas geladak kendaraan. Pemilik kapal adalah PT Raputra Jaya. Kapal ini dibuat dari material baja dan telah diklasifikasikan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sejak awal pembangunannya. Kapal ini biasa bersandar di dermaga LCM atau pelengsengan baik di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk.
“TPJ dilengkapi dengan satu mesin induk Mitsubishi tipe SN6-MTK dengan daya maksimum 353 kW. Kecepatan rata-rata kapal di lintasan Ketapang–Gilimanuk sekitar 3 hingga 5 knot,” kata Anggiat. (ali)
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.