Berita Klungkung
Bertemu Ratusan Warga Pemilik Lahan Eks Galian C, Koster Minta Pembebasan Lahan Segera Dirampungkan
Gubernur Bali I Wayan Koster kembali bertemu dengan ratusan warga pemilik lahan di wilayah Eks Galian C Klungkung, Kamis 22 Januari 2021.
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Gubernur Bali I Wayan Koster kembali bertemu dengan ratusan warga pemilik lahan di wilayah Eks Galian C Klungkung, Kamis 21 Januari 2021.
Gubernur kembali melakukan sosialisasi terkait kegiatan inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek pengadaan tanah pembangunan kawasan pusat kebudayaan Bali.
Seperti pembahasan sebelumnya, Gubernur Wayan Koster menceritakan bagaimana dirinya memilih Eks Galian C sebagai lokasi pembangunan pusat kebudayaan Bali.
Baca juga: Menengok Eks Galian C Klungkung yang Bakal Jadi Pusat Kebudayaan Bali, Dulunya Lokasi Prostitusi
Baca juga: Rumah Bedeng Masih Nampak di Eks Galian C,Akan Ditertibkan Jika Proyek Pusat Kebudayaan Bali Dimulai
Baca juga: Pembebasan Lahan Eks Galian C di Klungkung Naik Rp 4 Juta, Jadi Rp 26,5 Juta per Are
Selain lahannya yang strategis, ekosistem adat dan budaya yang mendukung, latar belakang sejarah juga menjadi alasan Wayan Koster memilih Klungkung sebagai lokasi pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali.
"Klungkung pernah menjadi pusat kerajaan Bali, dan mencapai masa keemasan saat masa pemerintahan Dalem Watu Renggong. Saat inilah kebudayaan Bali berkembang secara besat."
"Atas dasar itu pula, lokasi kawasan pusat kebudayaan Bali saya pilih dibangun di Klungkung, " ujar Wayan Koster, Kamis 21 Januari 2021.
Baca juga: Soal Rencana Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Eks Galian C,Belum Semua Lahan Milik Warga Terdata
Baca juga: Bali Bangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Lahan Eks Galian C & Luasnya 334 Ha, Ini Lokasinya
Baca juga: Normalisasi Alur Sungai Unda Akan Dimulai Bulan Ini, Penataan Eks Galian C Klungkung Terus Berlanjut
Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali ini dibangun di atas lahan 320 hektar, yang terdiri dari milik negara dan milik masyarakat yang sudah tidak produktif pasca diterjang erupsi Gunung Agung tahun 2017 lalu.
" Lokasi luas, strategis, dan seusai dengan konsep nyegara gunung. Tidak ada di Bali lokasi seperti ini. Kawasan Pusat Kebudayaan ini dengan tulus dan lurus secara niskala dan niskala," ujar Koster.
Untuk mempercepat pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Wayah Koster meminta proses pembebasan lahan agar segera dirampungkan.
Baca juga: Bertahun-tahun Tidak Lapor Diri, Satpol PP Klungkung Sidak Penduduk Liar di Eks Galian C
Baca juga: Jelang Normalisasi Muara Sungai Unda, Satpol PP Intens Awasi Penambang Pasir Liar di Eks Galian C
Baca juga: Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali Dapat Sorotan Budayawan Asal Klungkung
" Saya berharap warga pemilik lahan bisa mendukung upaya ini. Saya sangat berharap pembebasan lahan tahap selanjutnya ini, bisa cepat rampung."
"Saya target akhir Maret, penilaian tim appraisal sudah rampung. Lalu kompensasi pembebasan lahan sudah dibayarkan bulan April, " tegas Wayah Koster.
Pada pembebasan lahan tahap pertama akhir tahun 2020 lalu, tim appraisal sudah menentukan harga pembebasan lahan di Eks Galian C senilai Rp 26,5 juta per are. (Mit)
Eks Galian C
I Wayan Koster
Pusat Kebudayaan Bali
erupsi gunung agung
berita Tribun Bali hari ini
Tribun Bali
Berita Klungkung
Berita Bali
Sering Kesulitan Air untuk Pertanian, Embung Berkapasitas 552 M3 Dibangun di Desa Pikat Klungkung |
![]() |
---|
Percepat Realisasi Pelabuhan Segitiga Emas di Klungkung, Dishub Susun Penyempurnaan RIP Kusamba |
![]() |
---|
Kejari Klungkung Minta Keterangan 10 Warga, Tindaklanjuti Kasus Laporan Pertanggungjawaban LPD Ped |
![]() |
---|
Tingkatkan Skill Kuliner Saat Pandemi, Anggota Komisi IX DPR RI Resmikan Gedung BLK di Klungkung |
![]() |
---|
Gula Semut Desa Besan Klungkung Dilirik Jadi Komoditi Ekspor, Perajin Masih Kesulitan Pemasaran |
![]() |
---|