Berita Buleleng

BAHAYA Topografi Buleleng, Lihadnyana Mulai Sadar, Pemkab Harus Sedia Anggaran Saat Terjadi Bencana

Jebolnya Jembatan Bakung ini menjadi pelajaran. Buleleng yang topografinya Nyegara-Gunung, memiliki banyak daerah rawan terjadi bencana.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN BALI/Ratu Ayu Astri Desiani
BATU PERTAMA - Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana (kiri) saat meletakkan batu pertama tanda dimulainya perbaikan Jembatan Bakung, Jumat (22/9). Perbaikan jadi terlambat lantaran masih ada beberapa hal yang harus disiapkan, di antaranya soal anggaran. 

TRIBUN-BALI.COM - Jembatan jalan Desa Adat Bakung, Kecamatan Sukasada, Buleleng akhirnya diperbaiki. Jembatan tersebut jebol akibat diguyur hujan lebat. Perbaikan ditandai dengan peletakan batu pertama, Jumat (22/9).

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, terlambatnya perbaikan lantaran masih ada beberapa hal yang harus disiapkan, di antaranya soal anggaran. Kata dia, awalnya perbaikan direncanakan pada Juli 2023.

Lihadnyana janji jembatan baru akan memiliki kualitas yang baik. Untuk itu ia meminta kepada masyarakat dan Kelian Desa Adat Bakung untuk bersama-sama mengawasi proses pengerjaan jembatan tersebut.

"Lebih baik sedikit terlambat, tapi hasilnya bagus. Dari pada cepat-cepatan tapi hasilnya kurang bagus," demikian katanya.

Jebolnya Jembatan Bakung ini menjadi pelajaran. Buleleng yang topografinya Nyegara-Gunung, memiliki banyak daerah rawan terjadi bencana.

Maka harus diantisipasi dengan menyediakan anggaran untuk dapat segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat diterjang bencana.

Baca juga: VIRAL! Bule Wanita Panjat Pagar Bandara Ngurah Rai,Ikuti Google Maps Tapi Bingung Jalannya

Baca juga: TERSANGKA Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort Ubud Diumumkan Senin 24 September 2023

Baca juga: Desa di Perbukitan Tak Tersentuh Wifi Gratis! Sedang di Tempat Lain, Pasar Tradisional pun Dipasangi

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, terlambatnya perbaikan lantaran masih ada beberapa hal yang harus disiapkan, di antaranya soal anggaran. Kata dia, awalnya perbaikan direncanakan pada Juli 2023.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, terlambatnya perbaikan lantaran masih ada beberapa hal yang harus disiapkan, di antaranya soal anggaran. Kata dia, awalnya perbaikan direncanakan pada Juli 2023. (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

"Bencana alam kan tidak bisa diprediksi, jadi anggarannya harus masuk dalam anggaran kedaruratan. Sehingga perbaikan segera bisa dilakukan, jadi aksesibilitas masyarakat tidak terganggu," jelasnya.

Masih ada beberapa jembatan serta ruas jalan di Buleleng yang juga perlu diperbaiki. Ia akan segera memperbaikinya pada 2024 mendatang. APBD Buleleng pada 2024 mendatang akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur.

"Kami akan perbaiki berdasarkan skala prioritas. Kami sudah punya data riil berapa data jalan rusak, tahun depan akan kami fokuskan," katanya.

Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha mengatakan, jembatan ini akan diperbaiki melalui pembangunan box culvert, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 981 juta. Dana tersebut berasal dari Dana Insentif Fiskal (DIF) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Buleleng tahun 2023.

Pengerjaan dilakukan dalam waktu 105 hari, atau ditargetkan tuntas pada pertengahan Desember 2023. "Lebih cepat lebih baik, namun tetap memperhatikan kualitas pengerjaan. Pekerja, kontraktor hingga pengawas semuanya dari warga lokal Buleleng. Nanti dalam perbaikannya ini akan dibuatkan beton di bagian bawah, lalu diurug menggunakan tanah, lalu di aspal," terangnya. (rtu)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved