Berita Klungkung

BRIDA Akan Bertemu Peneliti BRIN, Cari Solusi Masalah Sampah di Klungkung

BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Klungkung akan bertemu langsung dengan peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) di Denpasar

Istimewa
Kepala BRIDA Klungkung I Ketut Budiarta, Kamis (18/1/2024). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Klungkung akan bertemu langsung dengan peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) di Denpasar, Selasa (23/1/2024).

Hal ini khusus untuk mencari solusi masalah pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung.


"Nanti kami komunikasikan dengan ahlinya, peneliti BRIN. Apa kira-kira metode yang cocok untuk mengatasi masalah sampah di Klungkung. Serta tentunya tidak menabrak aturan," ujar Kepala BRIDA Klungkung I Ketut Budiarta, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Warga Timuhun Klungkung Izinkan Lahannya untuk TPA, Minta Pemerintah Tetap Olah Sampah


Nantinya solusi penggunaan incenerator di Klungkung, juga akan dikonsultasikan lebih lanjut dengan pihak peneliti BRIN. 


Apakah penggunaan incenerator untuk mengelola sampah residu di Klungkung bisa dilakukan, atau ada cara lain yang lebih ramah lingkungan.


"Kami akan konsultasikan ke ahlinya. Jadi kami akan bertemu pihak BRIN di Denpasar, yang merupakan peneliti dan paham masalah lingkungan," ungkap Ketut Budiarta. 

Baca juga: BRIDA Klungkung Cetuskan Incenerator, Untuk Atasi Masalah Sampah di Klungkung


BRIDA juga ditugaskan membuat kajian dan inovasi untuk menuntaskan permasalahan sampah di Kabupaten Klungkung. Ada beberapa alternatif yang diusulkan BRIDA, satu di antaranya incenerator untuk pengolahan sampah residu di Klungkung.


Menurut Budiarta, permasalahan sampah saat ini menjadi masalah nasional. Tidak hanya di Klungkung, namun juga di daerah lainnya.

Pemkab Klungkung semakian kewalahan mengelola sampah, pasca ditutupnya TPA Sente di Desa Pikat oleh masyarakat setempat. 


Saat ini kondisi TPA terbesar di Klungkung tersebut sudah overload, dengan kondisi sampah menggunung.

Baca juga: Limbah Kulit Bawang Sulit Dikelola, Pemkab Klungkung Tidak Lagi Layani Pengangkutan Limbah Bawang


"Pj Bupati Klungkung juga meminta kami cari solusi dari masalah sampah ini. Kami telah usulkan beberapa alternatif solusi untuk masalah ini," ujar Ketut Budiarta saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/1/2024).


Menurutnya, masih belum terkelolanya residu penangnan sampah dari TOSS (tempat olah sampah setempat) dan TPS3R, masih perlu dicarikan solusi dengan ditutupnya TPA Sente sebagai pembuangan akhir residu sampah.


Ada beberapa alternatif solusi yang dirumuskan oleh BRIDA, di antaranya peningkatan kapasitas TOSS Centre dengan pengadaan alat pemilahan sampah mekanis (Gibrik) yang telah sukses diterapkan di Kabupaten Banyumas.


"Solusi jangka pendek, pengolahan residu sampah dengan mengkaji beberapa alternatif teknologi ramah lingkungan yang memenuhi standar kelayakan lingkungan," jelas Ketut Budiarta.


Ia mencontohkan, penggunaan incenerator untuk mengatasi masalah sampah residu bisa menjadi salah satu alternatif. Incenerator bisa mengubah sampah residu menjadi abu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved