Berita Klungkung

LAGI, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia karena Demam Berdarah di Klungkung, Tembus 704 Kasus Hingga Juni

Kasus anak meninggal dunia karena demam berdarah itu dilaporkan, Minggu (16/6/2024) lalu. Pasien masuk ke rumah sakit dengan gejala panas tinggi.

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat -Seorang anak berusia 6 tahun di Klungkung, diinformasikan meninggal dunia akibat demam berdarah di Kabupaten Klungkung. Bocah asal Desa Manduang itu meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di salah satu RS Swasta di Kabupaten Klungkung. 

TRIBUN-BALI.COM - Seorang anak berusia 6 tahun di Klungkung, diinformasikan meninggal dunia akibat demam berdarah di Kabupaten Klungkung.

Bocah asal Desa Manduang itu meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di salah satu RS swasta di Kabupaten Klungkung.

Kasus anak meninggal dunia karena demam berdarah itu dilaporkan, Minggu (16/6/2024) lalu. Pasien masuk ke rumah sakit dengan gejala panas tinggi.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Keaehatan Klungkung, Ketut Ardana, membenarkan informasi itu.

"Inggih benar ada kasus meninggal (DB). Ini masih menunggu kronologis untuk dilengkapi dari puskesmas. Tim sudah bergerak di bawah," ujar Ardana.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, hingga bulan Juni ini dilaporkan 704 kasus demam berdarah tersebar di 9 puskemas di Klungkung. Dari jumlah itu, 2 diantaranya meninggal dunia.

Baca juga: 21 Manfaat, Khasiat dan Kandungan Jambu Biji Merah dan Putih, Buah Superfood Jadi Obat Herbal

Baca juga: NEKAT Ngoplos LPG 3 Kg, Motif Wayan Rawan karena Ekonomi & Terlilit Utang, Istri Hanya Bisa Menangis

Ilustrasi - Seorang anak berusia 6 tahun di Klungkung, diinformasikan meninggal dunia akibat demam berdarah di Kabupaten Klungkung. Bocah asal Desa Manduang itu meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di salah satu RS Swasta di Kabupaten Klungkung.
Ilustrasi - Seorang anak berusia 6 tahun di Klungkung, diinformasikan meninggal dunia akibat demam berdarah di Kabupaten Klungkung. Bocah asal Desa Manduang itu meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di salah satu RS Swasta di Kabupaten Klungkung. (Tribun Bali/Dwi S)

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati mengatakan, tim dari puskesmas sudah turun ke lapangan pasca ada informasi pasien meninggal dunia karena demam berdarah.

"Penyelidikan epidemiologi langsung kami lakukan setiap ada kasus demam berdarah," ungkap Dwijawati.

Kasus meninggal dunia karena demam berdarah, sering terjadi karena faktor telambat penanganan. Pasien masuk ke rumah sakit ketika sudah dalan keadaan dengue syok syndrome.

Agar tidak terlambat penanganan, pihak Dinas Kesehatan menyediakan layanan rapid tes DB di masing-masing puskesmas.

Layanan ini dilakukan untuk deteksi dini bila terjadi penurunan trombosit pada pasien dengan gejala demam. Layanan ini sudah tersedia di semua puskesmas di Kabupaten Klungkung dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang bergejala.

“Ini merupakan salah satu upaya kita mendeteksi dini DBD. Layanan rapid diagnostic test (RDT) DBD disediakan oleh pemerintah pusat dan langsung disediakan di puskesmas untuk deteksi dini DBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg. Gusti Ayu Ratna Dwijawati.

Sementara warga diimbau untuk tetap menjaga lingkungannya masing-masing, terutama untuk melaksanakan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk.

Seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved