Berita Buleleng
Pangdam IX/Udayana Kunjungi Green House Budiadaya Bunga Krisan di Pancasari Buleleng
Gede Sudiatmika: pemasaran bunga krisan meliputi berbagai wilayah di Buleleng hingga Denpasar dan Gianyar.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Bambang Trisnohadi mengunjungi budidaya bunga krisan, yang berlokasi Camping Ground Quak Tree, Banjar Dinas Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.
Lokasi budidaya ini merupakan salah satu kemitraan Kodim 1609/Buleleng bersama kelompok tani sekitar.
Diketahui Green House ini berdiri di atas lahan seluas 1 hektar yang dimiliki oleh Kelompok Tani Mekar Sari.
Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, I Gede Sudiatmika menjelaskan, bahwa proses budidaya bunga krisan mulai dari penanaman hingga panen, membutuhkan waktu hingga 90 hari.
Baca juga: Bangli Defisit Beras Tiap Tahun, Kementerian Kirim Traktor untuk 20 Kelompok Tani
Gede Sudiatmika menambahkan, pemasaran bunga krisan meliputi berbagai wilayah di Buleleng hingga Denpasar dan Gianyar.
Sedangkan untuk harga per ikat bervariasi sesuai dengan kualitasnya.
"Misalnya grade A dijual seharga Rp 18 ribu, grade B Rp 15 ribu, dan grade C Rp 12 ribu hingga Rp 14 ribu. Satu ikat ini berisi 10 batang," katanya, Minggu 14 Juli 2024.
Sementara itu, Dandim 1609/Buleleng, Letkol Kav Angga Nurdyana mengungkapkan, potensi pasar bunga krisan di Bali sangatlah besar.
Hal ini tidak terlepas dari tingginya kebutuhan bunga di Bali untuk kegiatan adat istiadat, pariwisata, dan seremonial lainnya.
Saat ini, lanjutnya, Pancasari baru bisa memenuhi dua persen dari kebutuhan krisan di Bali.
Jika pengembangan budidaya krisan dapat diperluas, maka dampaknya terhadap perekonomian lokal akan semakin signifikan.
"Harapan dari para petani dan Kodim Buleleng adalah agar kebutuhan krisan di Bali dapat dipenuhi oleh produksi lokal, tanpa harus bergantung pada pasokan dari Jawa Timur atau Jawa Tengah," ujarnya.
Kendati demikian, pembangunan green house membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sehingga memerlukan dukungan dari pemerintah daerah dan pusat, khususnya Kementerian Pertanian.
"Dengan demikian, Bali diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bunga krisannya sendiri tanpa perlu impor dari luar daerah " imbuh Dandim. (mer)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.