Berita Bali

Balai KSDA Evakuasi 106 Telur Penyu di Tukadmungga Buleleng, Berawal dari Penemuan Warga

Ratusan butir telur penyu yang ditemukan di kawasan Pantai Tukadmungga, Buleleng, Bali dievakuasi pada Kamis (6/2/2025).

Istimewa/ Humas Polres Buleleng
Evakuasi - Satpolairud Polres Buleleng saat melakukan evakuasi telur penyu di kawasan pantai Pantai Tukadmungga, tepatnya di areal belakang hotel Villandra. Evakuasi ini untuk mengantisipasi kerusakan telur penyu, akibat kondisi cuaca yang tidak menentu. 

Balai KSDA Evakuasi 106 Telur Penyu di Tukadmungga Buleleng, Berawal dari Penemuan Warga

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Ratusan butir telur penyu yang ditemukan di kawasan Pantai Tukadmungga, Buleleng, Bali dievakuasi pada Kamis (6/2/2025).

Evakuasi telur penyu ini mengantisipasi kerusakan telur, akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Proses evakuasi telur penyu melibatkan Satpolairud Polres Buleleng dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

Baca juga: Meski Jadi Barang Bukti, Balai KSDA Harap 22 Penyu Selundupan di Buleleng Segera Dilepasliarkan 

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi mengatakan, telur-telur penyu itu awalnya ditemukan warga pada hari Sabtu (1/2/2025).

Lokasinya berada kawasan Pantai Tukadmungga, tepatnya di areal belakang hotel Villandra. 

Dijelaskan dia, evakuasi ini penting mengingat kondisi cuaca alam yang tidak menentu.

Baca juga: JEJAK KAKI di Pesisir Pantai Buleleng, Wayan Kanton Temukan Puluhan Penyu Dibungkus Karung

Terlebih telur penyu butuh waktu selama dua bulan untuk menetas. 

"Atas berbagai pertimbangan inilah akhirnya kami mengevakuasi telur penyu ke lokasi yang lebih aman, yakni Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Umeanyar, Kecamatan Seririt," ucapnya, Kamis (6/2/2025). 

Dari hasil evakuasi, total ada 106 butir telur yang seluruhnya merupakan jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Baca juga: Polres Buleleng Turun Tangan Selidiki Dugaan Penyelundupan 22 Penyu di Desa Pemuteran Bali

Namun berdasarkan keterangan dari pihak KPP Umeanyar, diperkirakan hanya 40 persen saja telur yang berpotensi menetas.

"Ini karena sebagian besar kondisi telur sudah menguning, akibat pengaruh faktor alam dan cuaca yang kurang mendukung," ungkapnya. 

Telur-telur yang sudah dievakuasi selanjutnya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Umeanyar, untuk dititip dan dirawat.

Baca juga: CURIGA dengan Jejak Kaki, Wayan Kanton Temukan Puluhan Penyu Selundupan di Buleleng

"Upaya ini guna memastikan keselamatan serta keberlangsungan hidup satwa tersebut," imbuhnya. 

AKP Diatmika menegaskan, Polres Buleleng terus berkomitmen mendukung upaya konservasi dan pelestarian lingkungan.

Di samping juga menjaga kelestarian satwa dilindungi, khususnya penyu yang merupakan bagian dari ekosistem laut yang perlu dilestarikan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kelestarian penyu dengan tidak mengambil, memperjualbelikan, atau merusak habitatnya," tandasnya. (*)

 

Berita lainnya di Telur Penyu

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved