Rabies di Bali
43 Kasus Positif Rabies Selama 4 Bulan, Vaksinasi Rabies Baru Menyasar 6 Ribuan Ekor
Jumlah kasus ini sudah mendekati keseluruhan kasus di tahun 2024 lalu. Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi pada catur wulan pertama ini
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 43 kasus positif rabies di Jembrana dalam kurun waktu empat bulan atau periode Januari-April 2025 ini.
Jumlah kasus ini sudah mendekati keseluruhan kasus di tahun 2024 lalu. Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi pada catur wulan pertama ini baru terealisasi 15,5 persen dari total estimasi populasi yang mencapai 41 ribu ekor lebih.
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Bidang Kesehatan Hewan-Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, jumlah sampel otak HPR yang telah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) di Denpasar sebanyak 66 ekor.
Baca juga: Kuliner Cita Rasa Jepang Tapi Harga Merakyat! Ramen Mura Hadir di Tukad Barito Bali
Baca juga: Libatkan 55 Personel Berantas Premanisme, Kapolres Buleleng Siap Gelar Operasi Pekat Agung
Dari jumlah tersebut, 43 kasus hewan positif rabies tersebar di sejumlah kecamatan dan meningkat dari bulan ke bulan berikutnya. Rinciannya, pada Januari tercatat ada 7 kasus, kemudian Februari tercatat ada 4 kasus.
Kemudian di Maret 2025 meningkat drastis tercatat ada 20 kasus HPR positif rabies dan di April kembali turun menjadi 12 kasus.
"Nggih ada peningkatan (kasus positif rabies)," kata Pelaksana Tugas Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama saat dikonfirmasi, Kamis (8/5) kemarin.
Dia melanjutkan, pasca diketahui positif rabies, pihaknya langsung menerjunkan petugas medikvet masing-masing kecamatan untuk melakukan vaksinasi yang sifatnya emergency (darurat). Adalah melakukan vaksinasi rabies di wilayah temuan kasus dan sekitarnya.
"Sudah kita gencarkan dengan vaksinasi emergency di masing-masing wilayah ditemukan kasus. Harapannya tidak ada perluasan lagi kedepannya atau membentuk kekebalan kelompok," jelasnya sembari menyebutkan saat ini sudah mulai melaksanakan vaksinasi massal di wilayah yang sebelumnya termasuk zona merah atau ditemukan kasus.
Kasthama juga menyebutkan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan vaksinasi rabies dengan sasaran 6.488 ekor tersebar di seluruh wilayah. Jumlah tersebut masih kecil atau masih sekitar 15 persen lebih jika dikalkulasikan dengan estimasi populasi HPR di Jembrana saat ini sebanyak 41.668 ekor.
"Seiring dengan bertambahnya populasi, vaksinasi juga akan kita gencarkan. Kami harapkan masyarakat ikut berpartisipasi untuk mendukung gerakan penekanan kasus rabies di Jembrana," harapnya.
Untuk diketahui, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana mencatat sedikitnya ada 54 kasus positif rabies tersebar di 27 desa/kelurahan di Jembrana pada tahun 2024 lalu. Kecamatan Mendoyo menjadi daerah dengan kasus tertinggi, yaitu 23 kasus. (mpa)
TARGET Nol Angka Kasus Rabies, Gianyar Digitalisasi Anjing Peliharaan di Seluruh Desa |
![]() |
---|
Tim Khusus Sasar HPR Liar, Upaya Menekan Angka Kasus Rabies di Jembrana |
![]() |
---|
Disperpa Badung Temukan 9 Kasus Rabies, 14 Anjing Positif Rabies di Denpasar, 54.351 Ekor Divaksin |
![]() |
---|
BADUNG Temukan 9 Kasus Rabies, Catat 17 Desa Belum Disasar Vaksin |
![]() |
---|
916 Kasus Gigitan HPR di Karangasem, Vaksinasi Anjing Masih 43,15 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.